Senin, 07 Januari 2013

PENGAWASAN

       Pengendalian atau Pengawasan adalah proses mengarahkan seperangkat variable ( manusia, peralatan, mesin, organisasi ) kearah tercapainya suatu tujuan atau sasaran manajemen. Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya. Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu :


(a) penetapan standar pelaksanaan
(b) penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan;
(c) pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata;
(d) pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan.
(e) pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.
Fungsi-fungsi manajemen ini berjalan saling berinteraksi dan saling kait mengkait antara satu dengan lainnya, sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan proses manajemen. Dengan demikian, proses manajemen sebenarnya merupakan proses interaksi antara berbagai fungsi manajemen.
Fungsi Pengawasan:
Yaitu suatu proses untuk menetapkan pekerjaan yang sudah dilakukan, menilai dan mengoreksi agar pelaksanaan pekerjaan itu sesuai dengan rencana semula.
TAHAPAN-TAHAPAN PROSES PENGAWASAN
1. Tahap Penetapan Standar
Tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang  digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum, yaitu :
a. standar phisik
b. standar moneter
c. standar waktu
2. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
3. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Beberapa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan l
laporan, metode, pengujian, dan sampel.
4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan dan menganalisanya
mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan
bagai manajer.
5. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
Bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan, dimana perlu ada
perbaikan dalam pelaksanaan.
BENTUK-BENTUK PENGAWASAN
1. Pengawasan Pendahulu (feeforward control, steering controls)
2. Pengawasan Concurrent (concurrent control)
3. Pengawasan Umpan Balik (feedback control, past-action controls)


METODE-METODE PENGAWASAN
Metode-metode pengawasan bisa dikelompokkan ke dalam dua bagian; pengawasan non-kuantitatif dan pengawasan kuantitatif
a. Pengawasan Non-kuantitatif
Pengawasan non-kuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat digunakan untuk mengawasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Teknik-teknik yang sering  digunakan adalah:
1) Pengamatan (pengendalian dengan observasi)..
2) Inspeksi teratur dan langsung..
3) Laporan lisan dan tertulis, dll
b. Pengawasan Kuantitatif
Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu prestasi. Beberapa teknik yang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif adalah:
1) Anggaran
- anggaran operasi, anggaran pembelanjaan modal, anggaran penjualan, anggaran kas
- anggaran khusus, seperti planning programming, bud getting system (PBS), zero-base
budgeting ( ZBB ), dan human resource accounting ( HRA )
2) Audit
- Internal Audit
Tujuan : membantu semua anggota manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab
mereka dengan cara mengajukan analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar
mengenai kegiatan mereka.


Sumber referensi :

PEMBUATAN KEPUTUSAN

          Pengertian pengambilan keputusan dalam organisasi tidak terlepas dari apa yang dimaksud dengan keputusan. Menurut Robbins and Coulter, keputusan adalah membuat pilihan dari dua atau lebih alternative. Mengapa keputusan harus dibuat? Keputusan dibuat karena ada masalah. Apa yang dimaksud masalah? Masalah adalah kesenjangan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diharapkan. Masalah ditanggapi secara berbeda antara orang yang satu dengan orang lainnya. Bagi si A, masalah si B justru merupakan keuntungan atau kepuasan. Atau, bagi si B, masalah si A justru merupakan kerugian bagi dirinya.


Kini kita akan membicarakan masalah pembuatan keputusan manajerial. Keputusan manajerial yang dibuat berbeda dengan keputusan individual. Keputusan manajerial dibuat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi dan disesuaikan dengan keberadaan organisasi secara keseluruhan. Keputusan manajerial memiliki efek yang luas ketimbang keputusan individual.
Pembicaraan mengenai pembuatan keputusan manajerial selain pembuatan keputusan per se, juga membicarakan kondisi yang mempengaruhi pembuatan keputusan, gaya pembuatan keputusan manajerial, dan perangkat kuantitatif guna membantu pembuatan keputusan.
Pembuatan Keputusan Manajerial
Seorang manajer harus, secara terus-menerus, membuat keputusan. Keputusan dibuat dalam rangka menyelesaikan masalah. Pembuatan keputusan dan penyelesaian masalah adalah proses berkelanjutan dalam hal evaluasi atas kondisi organisasi atau masalah yang muncul, mempertimbangkan alternatif, membuat pilihan, dan tindakan-tindakan yang diperlukan sebagai bagian dari keputusan.
Dalam satu kondisi, pembuatan keputusan dapat singkat. Dalam situasi lain, proses dapat memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan bahkan tidak pernah diambil keputusan sama sekali. Seluruh proses pembuatan keputusan bergantung pada ketepatan informasi yang tersedia bagi orang yang tepat dan saat yang tepat.
Alur proses pembuatan keputusan sekurangnya sebagai berikut:
  1. Menentukan masalah.
  2. Menentukan batasan.
  3. Mengembangkan alternatif jawaban.
  4. Menganalisa setiap alternatif.
  5. Memilih alternatif.
  6. Melaksanakan keputusan.
  7. Memastikan sistem kontrol dan evaluasi atas keputusan.
Proses Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Pengambilan keputusan adalah menentukan suatu jalan keluar dengan berkomunikasi secara bersama - sama. Keputusan terdiri dari :
·         Keputusan Strategis
Yaitu keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dari suatu organisasi.
·         Keputusan Taktis
Keputusan yang diambil oleh manajement menengah.
·         Keputusan Operasional
Keputusan yang dibuat oleh manajemen bawah.
Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative. Pengertian ini mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan:
Menurut Herbert A. Simon, Proses pengambilan keputusan pada hakekatnya terdiri atas tiga langkah utama, yaitu:
  • Kegiatan Intelijen
Menyangkut pencarian berbagai kondisi lingkungan yang diperlukan bagi keputusan.
  • Kegiatan Desain
Tahap ini menyangkut pembuatan pengembangan dan penganalisaan berbagai rangkaian kegiatan yang mungkin dilakukan.
  • Kegiatan Pemilihan
Pemilihan serangkaian kegiatan tertentu dari alternative yang tersedia.
Sumber Referensi :

RENCANA PENGEMBANGAN USAHA

Pengembangan Usaha

Tujuan pertama suatu perusahaan mengembangkan usaha dan produk adalah untuk kepastian mendapatkan pertumbuhan penjualan dan laba masa datang. Akibat dari kemajuan teknologi, perubahan kebutuhan dan pilihan pelanggan dan persaingan global yang semakin tajam, maka terjadi kecenderungan bahwa umur produk semakin pendek. Oleh karena itu mengalirnya produk baru ke pasar serta mengembangkan usaha termasuk ke luar negeri adalah esensial bagi perusahaan.
Kategori produk baru serta mengapa dilakukan pengembangn usaha, adalah :
      1)    Benar – benar baru
Adalah produk yang benar-benar hasil inovasi dan baru bagi perusahaan serta menciptakan pasar yang benar-benar baru.
2)    Lini produk baru
Adalah produk yang bagi perusahaan tetapi tidak bagi pasar karena sudah ada produk serupa di pasar.
3)    Tambahan untuk lini produk yang sudah ada
Merupakan tambahan atau supplement item atau varian dari produk-produk lini dari suatu perusahaan yang ada. Produk ini dapat merupakan agak baru bagi perusahaan maupun bagi pelanggan dari produk yang sudah ada. Atau juga dalam upaya untuk memperluas segmen pasar dari produk yang ada.
4)    Perbaikan atau revisi dari produk yang ada
Jenis produk baru yang merupakan perbaikan atau memperbaiki kinerja sehingga memeprbaiki kinerjanya sehingga memperbaiki persepsi pelanggan, dari produk lamanya. Lebih merupakan hal baru bagi perusahaan termasuk akibat dari generasi teknologi baru bagi suatu produk, dan biasanya di persepsi sama dengan produk lama yang digantinya.
5)    Reposisi
Adalah produk lama yang ditargetkan untuk aplikasi baru dan segmen pasar baru.
6)    Penurunan biaya
Merupakan modifikasi produk dengan kinerja yang sama tetapi dengan biaya yang lebih rendah.
                  Dalam memperkenalkan produk baru dan mengembangkan usaha harus dapat meyakinkan pembeli bahwa produk itu lebih baik dan memberi keuntungan lebih pada produk pesaingnya.
                  Mengembangkan usaha adalah bagian dari rencana pemasaran (marketing plan) oleh karena itu seorang wirausaha harus mampu membuat marketing plan.
                  Marketing plan memuat hal-hal sebagai berikut :
1)    Analisa Situasi
Wirausaha harus menganalisa keadaan internal dan eksternal perusahaannya. Keadaan internal meliputi gambaran penjualan tahun terakhir serta analisis jumlah yang diperoleh, analisis sumber daya manusia dan sumber daya lainya yang ada dalam perusahaan. Mengenai keadaan ekstrnal perlu diperhatikan keadaan makro yang berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
Analisis makro meliputi keadaan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Analisis internal dan eksternal tersebut dilengkapi dengan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala yang mempengaruhi kehidupan perusahaan.
2)    Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasaran perusahaan tentu beraneka ragam sesuai dengan kepentingan perusahaan masing-masing. Sebagai contoh tujuan pemasaran adalah mempertahankan posisi perusahaan sebagai market leader, atau memperluas penguatan market share sampai dengan 30 %.
3)    Strategi Inti (Core Strategi)
Strategi inti merupakan alternatif strategi yang terpilih decision making. Untuk menghasilkan strategi inti ini membutuhkan pemikiran mendalam didukung oleh data dan fakta sehingga dirumuskan secara tajam.
4)    Jadwal Pelaksanaan (Action Plan)
Jadwal pelaksanaan lebih banyak, sebab disini strategi inti di elaborasi lebih rinci. Jika strategi inti yang ingin dilaksanakan berupa pengembangan produk, maka harus dijabarkan model, bahan, mutu, kemasan dan sebagainya.
Action plan harus menjawab beberapa pertanyaan :
What, apa tugas yang harus dilakukan
Who, siapa orang yang harus bertugas dan bertanggung jawab
When, kapan pekerjaan harus dilaksanakan dan harus selesai
Where, Jika diperlukan dimana percobaan pasar akan dilakukan
How, bagaimana cara melaksanakan tugas tersebut.
Semua kegiatan tersebut bertitik tolak dari strategi inti yang telah ditetapkan.
5)    Anggaran Pemasara (Marketing Budget)
Di dalam anggaran pemasaran dengan jelas harus dinyatakan besar biaya yang diperlukan jenis kegiatan pemasaran untuk berbagai teknik promosi, melakukan riset pemasaran dan sebagainya jika diperlukan, rincian biaya disusun untuk masing-masing item produksi.
6)    Control (Control)
Untuk semua implementasi marketing plan harus dilakukan pengawasan. Pengawasan dilakukan dengan membaca laporan-laporan tertulis dari pelaksanaan ataupun hasil observasi. Jika terjadi penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan, maka harus segera diambil tindakan perbaikan. (*)
Sumber referensi :

Partai Politik Pertama

Partai Politik Pertama
                    Badan Narkotika Nasional (BNN) mengapresiasi keberanian Fraksi PKS DPR RI untuk turut serta menjadi bagian integral dalam pemberantasan narkoba. Menurut Deputi Ketua Bidang Hukum dan Kerjasama BNN Bali Moniaga, komitmen ini seharusnya bisa diikuti juga oleh instansi lain untuk bekerjasama dengan BNN
“Fraksi PKS DPR RI adalah Fraksi pertama yang menandatangani dan menjalin kerjasama dan melakukan MOU dengan BNN. Seharusnya hal ini diikuti oleh fraksi lain di DPR atau instansi lainnya yang peduli terhadap pemberantasan narkoba,” kata Bali.
                    Menurut Bali, Narkoba merupakan musuh nyata karena kerugian negara yang ditimbulkannya cukup besar yakni Rp 42,8 triliun. Selain itu, kenaikan rata-rata tiap tahun angka prevalensi penyalahgunaan Narkoba mencapai 500-900 ribu.
“Semua pihak bertanggungjawab untuk mencegah peredaran Narkoba. Termasuk di dalamnya partai politik dan BNN siap bekerjasama dengan semua pihak untuk menjadi bagian dari perang melawan Narkoba,” tutup Bali.


sumber :  http://id.berita.yahoo.com/fpks-dan-bnn-teken-mou-pemberantasan-narkoba-085815686.html

Mengisahkan Sebuah Tunggu



Putaran sendok searah jarum jam mengitari diameter cangkir, sesekali beradu. Mengingatkan aku pada sesuatu yang kini sudah larut. Semua rasa ini, sayang, rindu, marah, benci, semuanya teraduk setelah kamu pergi.

Ketika senja menjelang, aku sering melangkahkan kaki, melewati jalan-jalan yang biasa kita lalui. Kadang sejenak aku tertahan, terhenti, begitu terasa kenangan yang tak terbantahkan, tentang kamu yang tiada lagi.

Kepalaku sering tertunduk mengamati. Mata ini begitu penasaran ke mana kaki ini akan pergi. Persimpangan pertama sudah terlewati. Itu tempat kita pertama perkenalkan diri. Sudah, itu bisa kubahas nanti.

Persimpangan kedua terlewatkan. Di sana kita biasa berbisik pelan. Mengamati setiap orang di sisi jalan. Gelak tawa meledak tak tertahan.

Aku tak tahan melewatkan persimpangan yang ketiga. Tempat itu kerap kita jadikan merajut asa. Yang katanya, hidup selalu bersama. Ya, hampir selamanya.

Langkah kaki akhirnya terhenti di depan sebuah kedai kopi. Aku masuk tergoda wangi. Di sini, gumam sang hati.

Aku memutuskan menunggumu di sini bertemankan kopi, secarik kertas, dan pena, seraya menuliskan segurat kisah yang hampir sempurna. Tentang kita.

Tanpa kamu memesannya, aku setia menyajikan ceruk cangkir sepi berisi rindu yang masih hangat.

Aku Berharap Lagi Rasa Itu Mati



Aku bersembunyi di balik sepi.
 Tangisan berselimut dalam kesunyian.
 Dan perasaan, tertutup agungnya pertemanan.
 Setidaknya itu menurutmu.

Bagimu, pertemenan ini memang hanya pertemanan. Ya, aku tak bisa menyalahkan itu. Yang bisa aku lakukan hanyalah menyalahkan diri sendiri yang terus saja mengingkari hati, bahwa rasa ini bukan sesuatu yang berarti.

Semua kedekatan kita. Canda tawa saat berbicara tentang hal yang kamu suka. Semua senyum yang kureka, tak sepenuhnya nyata. Senyum itu tulus, hanya saja terlempar dengan getir. Layaknya rasa yang aku tahan, rasa yang terbalut dalam kalut.

Aku tak bisa menyampaikannya. Aku hanya tak ingin menghancurkan apa yang selama ini kita bangun. Dan pada akhirnya, aku tancapkan kail ragu, kalut, dan takut pada rasa ini, kemudian menggantungkannya di relung hati. Sambil berharap itu mati. Sendiri.

Semuanya berubah, ketika akhirnya aku sadar rasa itu semakin gagah. Membentur-benturkan dirinya ke dinding jiwa, membuatku hampir gila.

Aku hanya temannya! pekikku.

Aku kembali berdiam di balik dinding pengecut. Dinding egois yang memisahkan rasa ini dari hati yang ingin diraihnya. Aku ikat erat-erat sayang yang sudah terlanjur pekat.

Rasa itu tak kunjung pergi, malah aku yang hampir mati. Aku tak sanggup lagi. Jika memang semuanya harus berakhir di sini, aku harus rela hati.

Aku langkahkan kaki dengan kepala tertunduk. Terlalu banyak kata-kata dan kemungkinan yang menyeruak di kepala. Aku abaikan, aku berdiri di depanmu. Aku katakan, Aku cinta kamu.

Mengapa tak dari dulu? tanyanya heran. Aku sudah dengan yang lain.

Sekali lagi. Aku berharap rasa itu mati. Setidaknya jika harapanku terkabul, rasa itu mati dengan tenang, karena sudah kuungkapkan semua.

Tak ada yang lebih membelenggu dari ungkapan cinta yang tak tepat waktu.

Kita Harusnya Sudah Terbiasa Move On



 Pagi ini gue mulai dengan makan potongan ayam yang gue sisakan semalam. Mungkin bagi orang, hal ini ngenes banget. Tapi di sisi lain, gue bersyukur bisa ngerasain keadaan kayak gini. Gue bisa tau gimana susahnya orang tua buat ngebiayain hidup.

Seandainya kuliah dan biaya hidup gue sekarang semuanya ditanggung orang tua, dan tiap gue mau apa-apa selalu dibeliin, mungkin gue gak akan sampai sini sekarang. Gue bakal males kuliah. Emang kembali lagi ke orangnya sih. Kalo gue mendingan susah-susah sekarang biar cepet ngerti, jadinya pas udah lulus nanti, gue gak kaget dengan keadaan kayak gini dan bisa belajar buat jadi lebih baik.

Gue beruntung masih kepikiran buat gak ngerepotin orang tua. Makanya, gue nikmatin hidup sebagai anak kost, sambil terus nyari kerja serabutan. Ternyata, asalkan kamu punya kemampuan dan kemauan, nyari kerja di Jakarta itu gak sulit. Yang paling penting, terus mencoba, dan jangan lupa, ikutin intuisi, #tsahh. Dan yang sedang gue rasakan sekarang adalah, mencoba move on dari kehidupan yang sering gue keluhkan, ke kehidupan yang gak ingin gue keluhkan, dengan berusaha dapetin itu.

Begitu indah ketika melihat seseorang berusaha, dan ia berhasil berkat intuisinya. -Jonathan Ivy

Menjadi dewasa itu emang rumit. Kalo waktu kecil kita tau bahwa jadi dewasa terlalu banyak yang dipertanggungjawabkan, terlalu banyak yang ditanggung di pundak, mungkin harapan kita waktu kecil bukanlah aku pengin cepet gede, tapi aku pengin kecil terus.

Belum lagi urusan hati, jadi dewasa berarti siap melakukan hal yang baik meski gak disukai dibandingkan melakukan hal yang disukai meski gak baik buat orang lain, dan diri sendiri tentunya.

Gue masih inget waktu kecil gue dihantui sama rasa sakit di lutut karena jatuh, bukan rasa sakit di hati karena ditinggal pergi. Waktu kecil tiap Minggu pagi gue lebih susah disuruh beranjak dari depan TV dibanding beranjak dari satu hati yang sudah gak menginginkan lagi. Waktu kecil gue lebih suka ngejailin dan bikin nangis anak perempuan yang gue suka dibanding harus ngegombal cuma buat liat dia senyum. Dan yang terpenting, setelah menangis, walau kita musuhan, tapi tetep gak tahan buat gak saling bicara ejek.

Tapi ya memang begitulah hidup. Kita harus move on. Ya meski memang gak semudah kedengerannya, minimal kita berusaha dulu. Banyak hal yang harus kita move-on-in dalam hidup. Move on dari masa kecil adalah satu contoh yang bisa gue kasih. Masak udah segitu banyaknya move on yang pernah dijalanin, move on dari dia aja gak bisa? Masak LDR aja kuat tapi move on-nya nggak?

Ini mungkin saatnya kamu untuk move on. Seperti yang kamu lakukan pada saat move on-move on yang terdahulu. Salah satu move on favorit gue adalah ketika dari keinginan egois untuk memendam sayang sendiri, move on ke membagi rasa itu kepada orang yang disayang dengan cara mengungkapkannya.

Kenapa harus berani? Karena cepat atau lambat, kenyataan akan menampar kamu untuk jadi berani.

Guru terbaik buat move on itu bernama kenyataan.