Senin, 13 Januari 2014

Jakarta ibu (dan) kota ku..



17 agustus 1945 soekarno dan muhammad hatta memproklamasikan kemerdekaan indonesia di jakarta yang sekaligus menjadikan jakarta sebagai ibu kota negara ini. Sebagai orang asli jakarta atau biasa di sebut orang betawi, saya merasa bangga karena kota ini di jadikan ibu kota dan pusat pemerintahan negara ini. Seperti semua nya segala sesuatu tentu mempunyai dampak dari itu semua.
Apa dampak yang terjadi dengan jakarta sebagai ibu kota negara, dan pusat pemerintahan, serta juga pusat perekonomian negara ini ? tentu beban yang sangat berat di pikul kota kelahiran saya ini. Coba liat jakarta jadi padat, sesak, banjir, macet, dan kriminalitas yang tinggi. Tentu memang kita tidak bisa menggeneralisasikan itu semua sebagai akibat dari jakarta sebagai ibu kota. Tapi saya teringat cerita orang tua saya bahwa jakarta di tempo dulu itu sangat lah berbeda dengan sekarang.
Mereka bercerita bahwa dulu jakarta kota yang masih teduh dan adem untuk di hirup udara nya. Perbedaan kontras yang sangat terjadi saat ini. Dimana jakarta sudah di kotori oleh polusi-polusi udara dari pabrik-pabrik yang berdiri di kota ini. Saya pribadi menganggap dan merasa sedih melihat jakarta saat ini. Sebagai orang betawi saat ini bisa di lihat bahwa mereka (anak betawi) banyak yang terpinggirkan di kota kelahiran nya sendiri. Mereka sampai menepi ke kota-kota satelit ibu kota yaitu seperti bekasi, depok, dan tanggerang.
Semua itu terjadi akibat tanah jakarta yang sebelum nya mereka miliki, sudah di alih pemilikan kepada para pemegang modal ( capital). Demi membangun sebuah industri dan keuntungan secara ekonomi. Banyak orang yang ketika berbicara tentang asal kampung halaman nya masing-masing meraka bercerita bahwa kampung halaman mereka itu sejuk, asri, dan teduh. Tentu ini semua yang sangat sulit dan hampir mustahil kita temukan di jakarta.
Jakarta ini asal saya, kampung saya, sudah ‘rusak’ oleh tangan-tangan yang lebih menggilai tentang faktor ekonomi dan keuntungan yang mayoritas malah di kuasai oleh putra daerah lain bahkan luar negeri. Semua ‘mengacak-acak’ kota ini dengan tujuan materi yang memang sebagai manusia kita membutuhkan materi, tetapi sadarlah bahwa kalian semua telah merusak kampung halaman kami.
Saya pernah mendengar tentang wacana pemindahan ibu kota negara ini. Menurut saya itu ide yang baik dan bermanfaat bagi banyak kelompok. Jakarta akan tidak begitu menanggung beban yang berat, mengingat saat ini jakarta adalah pusat pemerintahan dan pusat perekonomian negara ini. Bisa di bilang jakarta saat ini sudah seperti pasar tradisional menjelang hari raya idul fitri, dimana banyak sekali pengunjung yang datang.
Macet, banjir seolah menjadi masalah klasik kota ini. Pemerintah disni pemprov DKI sudah melakukan berbagai cara dan upaya guna mengatasi masalah ini. Akan tetapi terasa mustahil rasanya bila tidak di iringi dengan pembagian ‘tugas’ kepada kota-kota lain selain jakarta yang sudah sungguh padat ini. Misalnya oke ibu kota tetap di jakarta, akan tetapi coba pindah kan lah pusat perekonomian negara ini ke kota-kota lain yang ada di indonesia. Ini akan mengurangi masalah yang terjadi di jakarta saat ini.
Dan atau pun sebaliknya pindahkan ibu kota dan pusat pemerintahaan ke kota lain. Walaupun saya belum pernah merasakan dan melihat jakarta di tempo dulu akan tetapi saya percaya bahwa jakarta yang dulu adalah jakarta yang indah. Saya mencintai kota ini, negara ini, dan bangsa ini. Semua persoalan bisa dan akan teratasi apabila kita bersama-sama berfikir sebagai manusia yang ingin memanusiakan manusia banyak.
Gue anak jakarte yang ingin membangun kota ini menjadi kota yang layak bagi rakyatnye..


MUHAMMAD  YUSUF

INDONESIA RAYA...



Entah suatu kebetulan atau suatu yang memang sudah di rencanakan. Dimana saya di lahirkan di sebuah negara yang begitu besar dan luas yaitu indonesia. Ada suatu rasa kebanggan dan ada pula rasa suatu keprihatinan. Kebanggan itu lahir dari apabila kita melihat begitu luas dan beragamnya seni dan budaya di negera ini. Betapa indah nya negara ini untuk di lihat. Betapa elok nya pemandangan yang bisa di lihat dari pinggir-pinggir pantai di seluruh pelosok negara ini.
Indonesia raya adalah indonesia yang berjaya dan maju. Dimana semua rakyat nya merasa bangga dan merasa memiliki negara ini. Apakah semua itu bisa di rasakan saat ini ? saya rasa masih agak sulit. Saya pribadi menilai negara ini adalah negara yang sangat saya kagumi dan saya cintai berdasarkan cerita sejarah dan kekayaan alam nya.
Ada suatu kekesalan dalam diri ini apabila hampir setiap hari melihat, membaca, dan mendengar tentang berita korupsi yang dilakukan pemerintah di negeri ini. Pemerintah yang seharusnya adalah sebuah lembaga yang mengatur dan menjalankan roda kehidupan bernegara demi kepentingan rakyat bersama. Akan tetapi mereka malah menyalah gunakan sebuah kesempatan dan kepercayaan yang telah mereka dapat.
Demokrasi di indonesia bertujuan untuk lebih memajukan bangsa ini dengan menggunakan sistem “dari rakyat untuk rakyat”. Pada kenyataan nya sekarang yang ada adalah “dari rakyat untuk saya ( pemerintah )”. Bagaimana tidak, kita rakyat telah melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat dengan selalu membayar pajak. Mulai dari pajak bumi dan bangunan yang menurut saya patut di pertanyakan tentang pemungutannya, pajak kendaraan, pajak penghasilan. Tapi apa yang terjadi, uang yang seharusnya di gunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan rakyat nya malah di makan sendiri oleh beberapa oknum di pemerintahan.
Masih bisa kah indonesia di bilang indonesia raya bila, di jakarta gedung bertingkat tinggi dan besar dan di papua menemukan orang memakai baju saja masih menjadi hal yang langka. Ini menunjukan bahwa indonesia memang ada dan punya masalah dalam manajemen pemerintahaannya.
Sekali lagi di luar apa pun keadaan negara kita saat ini. Saya tetap merasa bangga dan mencintai negara ini. Akan tetapi belum tentu dengan pemerintah nya. Dalam hati saya yang paling dalam saya masih berharap indonesia akan maju di kemudian hari tentu dengan pemerintahaan yang baik dan jujur. Amin semoga itu masih bisa terjadi di indonesia ini.


MUHAMMAD  YUSUF

Cita-cita



Tentu kita semua hidup di dunia berawal dari bayi, menuju ke masa batita, kemudian balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Di antara masa-masa tersebut, kata orang kebanyakan masa-masa remaja adalah masa-masa yang paling asik dan tidak mau di lewati dengan begitu saja. Akan tetapi sadarkah kita bahwa sebenarnya ada masa di mana kita memulai dan menanamkan dalam diri kita sebuah cita-cita dan harapan kita untuk kehidupan kita di kemudian hari, masa itu adalah masa di mana kita masih berada di masa anak-anak. Mungkin lebih tepatnya saat kita berada di Taman Kanak-kanak ( TK ) atau pun Sekolah Dasar ( SD ).
            Saya sendiri sempat mengalami masa-masa tersebut, tepatnya saat saya sudah duduk di kelas 1 SD, mungkin agak telat menanamkan cita-cita di waktu itu bila kita bandingan dengan masa saat ini. Di mana anak-anak saat ini sudah banyak yang mulai mempunyai cita-cita, mimpi, dan harapan mulai saat mereka berada di TK. Namun ini sekarang mungkin agak berbeda dengan masa dahulu. Kembali ke masa saya saat kelas 1 SD, saat itu saya masih ingat betul di mana ada hari perkenalan setiap murid di haruskan memperkenalkan diri mereka satu per satu maju ke depan sekaligus dengan menyebutkan apa yang menjadi cita-cita mereka.
            Seiring berjalan nya waktu satu per satu murid mulai maju dan memperkenalkan diri mereka dengan lantang dan tak lupa dengan cita-cita mereka. Agak sedikit lucu dan jenaka nya apabila saya mengingat kembali masa-masa itu. Di antara sekian banyak murid yang sudah maju ke depan saya mendengarkan berbagai macam cita-cita mereka. Di mulai ada yang ingin menjadi guru, polisi, tentara, dokter, atlet, pilot, pelaut, bahkan yang paling tinggi yaitu menjadi seorang presiden. Tentu tidak ada salahnya kan kita bermimpi dengan cita-cita kita masing-masing dan kita menikmati hal tersebut dengan senang dan asik saja, yaa.. sebagaimana anak-anak pada waktu masa itu lah yang selalu gembira, senang, dan riang.
            Akhir nya tiba juga saat giliran saya yang maju ke depan untuk memperkenalkan diri saya. Mulai dari nama “hey nama saya muhammad yusuf, kalian bisa memanggil saya cukup dengan yusuf”, ucap saya ketika itu. Kemudian guru kelas saya langsung melontarkan sebuah pertanyaanke saya “oh iya yusuf kelak ketika kamu sudah besar, apa cita-cita mu nak ?”, tanya sang guru kepada saya. Jujur saat itu saya agak gugup, grogi, dan bingung sendiri. Karena saya sendiri pada saat itu belum terpikirkan akan hal tersebut. Namun di tengah-tengah kw bingungan saya saat itu, sacara spontan mulut saya berucap “saya ingin menjadi pilot bu”, ucap saya dengan suara yang agak pelan. “oh.. bagus dong jadi ibu bisa numpang naik pesawat kamu nanti ya”, canda sang ibu guru ketika itu.
            Dan singkat cerita hari demi hari pun berlalu, dan tanpa tersadar kan waktu berjalan begitu cepat. Tak terasa perasaan baru kemarin saya mempernalkan diri sebagai murid baru kelas 1 SD. Dan saat itu saya sudah hendak lulus dari Sekolah Dasar untuk menuju ke tahap berikut nya yaitu Sekolah Menengah Pertama ( SMP ). Dan masa-masa SMP saya pun saya masuki dan lalui di sini saya tidak akan bercerita terlalu banyak saya di masa itu, karena mungkin memang saat itu saya kurang merasa nyaman dengan tempat saya menuntut ilmu saat itu.
            Singkat cerita lagi saya sudah masuk masa Sekolah Menengah Atas ( SMA ). Di masa ini kata orang masa yang paling indah dan banyak meninggalkan kenangan. Kelas 10 SMA pun saya lalui sudah dan beranjak naik ke kelas 11. Ternyata di sini lah masa yang menentukan cita-cita kita karena di kelas 11 saat itu lah kita di tuntut untuk menentukan jurusan kita hendak kemana apakah IPA/IPS. Dan tanpa ragu saya pun memilih jurusan IPS karena saya lebih suka dengan ilmu sosial di bandingkan dengan ilmu sains. Ada lagi alasan saat itu yang “katanya” kalo IPS lebih mudah dari IPA hehehe. Tapi apa pun itu saya sudah memutuskan untuk masuk ke IPS.
            Pada suatu ketika saya menjadi teringat masa-masa Sekolah Dasar saya dulu. Dan saya pun ingat akan cita-cita menjadi pilot saya. Entah kenapa saat itu saya malah kembali ke masa anak-anak lagi, di mana saya kembali memikirkan tentang masa depan. Mungkin kali ini agak lebih serius ya bila di bandingkan dengan masa anak-anak dahulu. Kembali bingun pun menjalar pikiran saya “hendak jadi apakah saya kelak ?”, pikir saya dalam hati. Semakin saya menjalani masa-masa remaja kelas 11 SMA saya semakin agak tertarik dengan ilmu sosial, seperti kehidupan sosial di negeri ini, kelangsungan hukum di negeri ini, sampai kehidupan politik di negeri ini. Namun saya masih belum bisa mendeskripsikan secara detail bila di tanya saya mau jadi apa ?.
            Tak terasa saya pada saat itu pun hendak lulus dari masa SMA, di sini kembali kebingungan menjalar pikiran saya. “mau dilanjutkan kemana kah pendidikan saya ini ?”. apabila saya melihat keadaan ekonomi keluarga saya, saya pribadi sudah ingin membantu mereka dalam mencari uang. Akan tetapi mereka juga lah yang terus mendorong saya untuk teruskan pendidikan dan belajarlah. Dan saya pun melanjukan pendidikan saya ke sebuah universitas swasta. Mengambil fakultas ekonomi jurusan manajemen membuat saya kembali bingung memikirkan masa depan saya. Akan tetapi di tengah ke bingungan tersebut saya tetap dan terus menjalani kegiatan kuliah saya seperti biasa nya. Hingga saat ini saya sudah masuk masa semester 5. Ini berarti semakin dekat menjelang kelulusan dan kemudian dunia kerja.
            Kerja ? kembali lagi itu yang masih saya pikirkan akan kemanakah saya nantinya. Pada dasar nya kita memang boleh saja memiliki cita-cita dan mimpi pada saat kecil dulu. Akan tetapi seiring dangan waktu cita-cita masa anak-anak itu kini tinggal cerita, dan akan selalu membuat saya tersenyum bila mengingat nya. Setidak nya itu lah ysng saya alami di dalam hidup saya dan mungkin juga di kebanyakan orang pasti pernah mengalami hal yang sama.
            Dan sekarang saya mulai dan masih menjalani aktifitas saya sebagai mahasiswa. Tentu masih dengan rasa bingung dengan masa depan saya sendiri. Akan tetapi seperti perkataan orang bijak di luar sana, yaitu jalani saja lah hidupmu persoalan masa depan nanti akan tiba dengan sendirinya. Hidup memang bukan hanya untuk hari ini tapi juga untuk hari-hari yang akan datang. Kita tetap di tuntut untuk bisa menjalani nya dengan baik.
            Pada dasar nya apa pun dan jadi apa pun kelak saya nanti satu tujuan dan keinginan saya yaitu adalah untuk membahagiakan kedua orang tua dan seluruh kakak-kakak kandung saya terlebih dahulu. Baru di kemudian hari saya memikirkan untuk diri sendiri. Karena bagi saya mereka lah semua yang sangat berperan dalam hidup saya selama ini. Dan saya pun hanya ingin membalas kebaikan dan jasa-jasa mereka dengan membuat dan membahagiakan mereka semua, amin ya raballalamin ya allah...
            Sebagai penutup sebuah perkataan ini entah dari mana saya mengutip nya yaitu sebuah perkataan yang membuat saya tersadarkan akan cita-cita dan masa depan. Cita-cita dan masa depan yang menentukan adalah diri kita senidiri bukan orang tua, saudara, teman, atapun pacar. Demikian lah cerita saya dalam aktifitas saya tetap berdoa untuk kehidupan masa depan saya. Sukses dan sehat selalu.... amin......

MUHAMMAD YUSUF

SEPAK BOLA



Sepak bola adalah olahraga yang paling populer di negeri ini INDONESIA. Tapi tau kah kalian bahwa negeri kita tercinta ini sudah selama 22 tahun tidak lagi merasakan indah nya dan manis nya gelar juara baik di dalam kawasan regional ASEAN, ASIA, terlebih lagi di kawasan DUNIA kita masih dan belum mampu berbicara banyak. Negara kita luas, terasa begitu sulit dan susah bagi pelatih dan pengurus di negeri ini untuk menemukan 11 orang terpilih yang berlaga di lapangan demi membanggakan rakyat dan negara ini.
Ratusan juta rakyat di negeri ini sudah rindu dan kangen akan gelaar juara yang di persembahkan timnas sepak bola kita. Jutaan dukungan dan motivasi selalu mengalir dari rakyat indonesia, akan tetapi itu sepertinya belum cukupuntuk membuat timnas ynag tangguh. Lantas apalagi yang di butuhkan .? bila kita melihat ke negera-negara maju sepak bola di eropa atau pun di benua amerika. Mereka lebih mengutamakan pembinaan usia muda sejak dari usia dini mulai dari 6 tahun bahkan sudah di bina untuk bermain bola dengan baik.
Di samping itu pula ketersedian dan fasilitas pendukung seperti sarana dan pra sarana mereka sangat baik dan mendukung. Dan inilah yang tidak di jumpai di negeri ini. Iya memang akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan SSB baik yang lokal ataupun yang mengatas nama kan tim-tim elit dari luar negeri. Akan tetapi coba perhatikan ada berapa jumlah lapangan sepak bola yang memadai di kota besar ? seperti contoh nya di jakarta lapangan sepak bola yang layak dan bagus di gunakan rasa nya bisa di hitung dengan jari.
Bahkan labih miris nya lagi banyak pula lapangan-lapangan sepak bola yang di gusur dan di alih fungsikan sebagai sarana lain dan tanpa membangun lapangan baru sebagai penggantinya. Lantas mau di mana kah anak-anak indonesia mbisa bermain bola jika lapangan nya tidak tersedia ?, bukan kah pemain-pemain hebat perlu tempat untuk terus mengasah skill bermain mereka bukan malah membuat skill alami mereka hilang karena tidak di latih dengan rutin.
Belakangan ini kita sedikit ber ekspektasi terhadap timnas U19 yang mampu menjadi juara AFF CUP U19 di jawa timur baru-baru ini. Mereka semua adalah remaja dan anak muda yang mempunyai bakat dan talenta untuk terus berkembang. Yang jadi masalah adalah apa yang akan di lakukan anak-anak ini selepas mereka berhasil jadi juara ? menurut pemberitaan di media mereka di kumpulkan dalam sebuah training camp di batu malang jawa timur.
Tepat kah cara ini ? ada hal positif dan negatif dengan cara training camp ini. Positif nya adalah mereka di biasakan terus bersama-sama demi menciptakan kekompakan dan kesolidan dalam tim. Akan tetapi mereka terus menerus latihan dan tanpa di tempa di sebuah kompetisi yang ketat dan tegang, ini akan memunculkan rasa jenuh dan bosan kepada setiap pemain. Serta juga akan menjadikan pemain kurang berkembang karena jarang nya pemain turun di sebuah laga yang sarat gengsi dan tekanan tinggi seperti yang bisa di dapat dengan mengikuti kompetisi.
Ada baik nya tim ini di ikutan saja dalam sebuah kompetisi di dalam atau pun di luar negeri demi menjaga top performa pemain masing-masing. Tentu ini juga di perlukan kerja keras dari federasi sepak bola negeri ini, pemerintah dimana di sini kementerian pemuda dan olah raga, serta yang tak kalah penting nya adalah kerja sama dari pengusaha swasta yang bisa di jadikan sebagai sumer dana untuk bekerja sama sebagai sponsor.
Bila ketiga elemen ini mampu bekerja sama dengan baik dan tidak ada timpang tindih kekuasan dan kewenangan. Niscahya kita akan mamapu mencipatakan timnas yang tangguh. Ingat pula timnas U19 ini mempunyai target untuk lolos ke piala dunia U20 tahun 2015. Dengan catatan kita harus mampu setidak nya masuk semifinal di piala asia tahun depan di myanmar. Tentu ini bukan pekerjaan mudah, akan tetapi apabila ketiga elemen di atas bisa saling bekerja sama dan bersinergi satu sama lain, percaya lah kita bisa!
Rasa nya bagi rakyat yang mencintai sepak bola terlebih lagi timnas indonesia. Merasakan bagi mereka inonesia tidak perlu menjadi negara maju dan besar dalam bidang apa pun seperti, amerika, jepang, kanada, korea selatan, jerman dan lain nya, akan tetapi rakyat akan merasa senang dan bangga apabila timnas indonesia mampu berlaga di piala dunia. Dari sabang samai merauke pasti akan mendukung timnas. Jakarta akan sepi karena rakyat nya fokus dan mendukung timnas di piala dunia.
Semoga kita bisa, dan kita pasti bisa! Dan jangan pernah berhenti mencintai negara dan timnas indonesia sampai kau kembali menjadi tanah di tanah air tercinta ini...
MUHAMMAD YUSUF

Asuransi Kesehatan yang beroprasi di indonesia



Description: http://www.allianz.co.id/AZLIFE/images/2011/logo.jpg
Allianz Group 
Allianz merupakan salah satu perusahaan global terbesar yang bergerak di bidang layanan asuransi dan manajemen aset.
Allianz berdiri pada tahun 1890 di Jerman dan merupakan perusahaan yang sangat berpengalaman dan mempunyai posisi finansial yang kuat. Saat ini Allianz beroperasi di lebih dari 70 negara di seluruh dunia dan melayani lebih dari 78 juta nasabah di seluruh dunia. Allianz memberikan perlindungan dan pelayanan kepada nasabah, dimana separuh dari nasabah tersebut termasuk dalam kategori perusahaan Fortune 500.
Pada kuartal kedua 2013, Allianz Group sekali lagi menunjukkan pertumbuhan yang sehat. Laba operasional meningkat 5,2 persen menjadi 2,4 miliar euro dari 2,3 miliar euro pada kuartal yang sama di tahun sebelumnya
Pada September 2006, kesepakatan merger telah ditanda tangani antara Allianz AG dan RAS Holding S.p.A, dan kemudian Allianz AG mengubah namanya menjadi Allianz SE (Societas Europaea), sebuah perusahaan Eropa. Menyusul prosedur pendaftaran di Italia dan Jerman, pada 16 Oktober 2006 Allianz SE resmi menjadi perusahaan pertama yang terdaftar di DJ EURO STOXX 50 Index.
Allianz di Asia Pasifik
Asia Pasifik adalah satu dari tiga kawasan yang tumbuh pesat di Allianz. Dengan kekayaan budaya, bahasa dan adat istiadat yang beraneka ragam sebagai karakteristik dari regional ini. Allianz hadir di Asia Pasifik pada tahun 1917, di pesisir Cina dengan menyediakan asuransi kebakaran dan asuransi jasa pengangkutan.
Di Asia Pasifik, Allianz hadir di 14 pasar dengan fokus utama pada bisnis asuransi umum, jiwa dan kesehatan, dan manajemen asset. Dengan lebih dari 14,500 staf, Allianz melayani kebutuhan lebih dari 21,5 juta nasabah di kawasan ini. Kemampuan Allianz untuk beradaptasi dengan cepat terhadap kebutuhan lokal menjadi kunci sukses.
Allianz meneruskan kesuksesan di Asia pada enam bulan pertama tahun 2013. Total pendapatan mencatat pertumbuhan sebanyak 4,9 persen menjadi 3,8 miliar euro, dari 3,7 miliar euro di periode yang sama tahun lalu. Laba operasional naik hingga 34 persen menjadi 289 juta euro dari 215 juta euro selama periode tersebut
Allianz di Indonesia
Allianz hadir sejak tahun 1981 melalui kantor perwakilannya di Jakarta. Tahun 1989, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia resmi beroperasi memberikan pelayanan di bidang asuransi umum. Di tahun 1996, Allianz melengkapi pelayanan asuransinya di Indonesia dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia yang bergerak di bidang asuransi jiwa, kesehatan dan dana pensiun. Pada tahun 2006, kedua perusahaan memulai bisnis asuransi Syariah.
Di tahun 2007, Allianz Indonesia memperkenalkan Allianz Center sebagai sebuah konsep One Stop Solutions, dimana nasabah & agen Allianz bisa mendapatkan pelayanan asuransi  kami di satu tempat. Allianz Center telah beroperasi di Jakarta, Surabaya, Bandung dan Denpasar.
Kini, Allianz Indonesia hadir di 44 kota dengan 80 titik pelayanan, didukung oleh lebih dari 14,000 agen, dengan sekitar 1,200 karyawan dan mitra perbankan yang solid untuk melayani nasabah kami. Allianz Indonesia memberikan solusi asuransi dari A – Z.
Pada tahun 2012, Allianz Indonesia yang terdiri dari Allianz Utama dan Allianz Life Indonesia mencetak total premi bruto (Gross Written Premium/GWP) sebesar Rp 8,8 trilyun.
Saat ini, Allianz Indonesia menjadi salah satu pemimpin pasar yang dipercaya melayani lebih dari 2 juta tertanggung baik dari segmen individu maupun grup.

SUMBER  :  http://www.allianz.co.id/AZLIFE/Indonesian/About+Us/Profile/History+Allianz.htm#top