Senin, 13 Januari 2014

Cita-cita



Tentu kita semua hidup di dunia berawal dari bayi, menuju ke masa batita, kemudian balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Di antara masa-masa tersebut, kata orang kebanyakan masa-masa remaja adalah masa-masa yang paling asik dan tidak mau di lewati dengan begitu saja. Akan tetapi sadarkah kita bahwa sebenarnya ada masa di mana kita memulai dan menanamkan dalam diri kita sebuah cita-cita dan harapan kita untuk kehidupan kita di kemudian hari, masa itu adalah masa di mana kita masih berada di masa anak-anak. Mungkin lebih tepatnya saat kita berada di Taman Kanak-kanak ( TK ) atau pun Sekolah Dasar ( SD ).
            Saya sendiri sempat mengalami masa-masa tersebut, tepatnya saat saya sudah duduk di kelas 1 SD, mungkin agak telat menanamkan cita-cita di waktu itu bila kita bandingan dengan masa saat ini. Di mana anak-anak saat ini sudah banyak yang mulai mempunyai cita-cita, mimpi, dan harapan mulai saat mereka berada di TK. Namun ini sekarang mungkin agak berbeda dengan masa dahulu. Kembali ke masa saya saat kelas 1 SD, saat itu saya masih ingat betul di mana ada hari perkenalan setiap murid di haruskan memperkenalkan diri mereka satu per satu maju ke depan sekaligus dengan menyebutkan apa yang menjadi cita-cita mereka.
            Seiring berjalan nya waktu satu per satu murid mulai maju dan memperkenalkan diri mereka dengan lantang dan tak lupa dengan cita-cita mereka. Agak sedikit lucu dan jenaka nya apabila saya mengingat kembali masa-masa itu. Di antara sekian banyak murid yang sudah maju ke depan saya mendengarkan berbagai macam cita-cita mereka. Di mulai ada yang ingin menjadi guru, polisi, tentara, dokter, atlet, pilot, pelaut, bahkan yang paling tinggi yaitu menjadi seorang presiden. Tentu tidak ada salahnya kan kita bermimpi dengan cita-cita kita masing-masing dan kita menikmati hal tersebut dengan senang dan asik saja, yaa.. sebagaimana anak-anak pada waktu masa itu lah yang selalu gembira, senang, dan riang.
            Akhir nya tiba juga saat giliran saya yang maju ke depan untuk memperkenalkan diri saya. Mulai dari nama “hey nama saya muhammad yusuf, kalian bisa memanggil saya cukup dengan yusuf”, ucap saya ketika itu. Kemudian guru kelas saya langsung melontarkan sebuah pertanyaanke saya “oh iya yusuf kelak ketika kamu sudah besar, apa cita-cita mu nak ?”, tanya sang guru kepada saya. Jujur saat itu saya agak gugup, grogi, dan bingung sendiri. Karena saya sendiri pada saat itu belum terpikirkan akan hal tersebut. Namun di tengah-tengah kw bingungan saya saat itu, sacara spontan mulut saya berucap “saya ingin menjadi pilot bu”, ucap saya dengan suara yang agak pelan. “oh.. bagus dong jadi ibu bisa numpang naik pesawat kamu nanti ya”, canda sang ibu guru ketika itu.
            Dan singkat cerita hari demi hari pun berlalu, dan tanpa tersadar kan waktu berjalan begitu cepat. Tak terasa perasaan baru kemarin saya mempernalkan diri sebagai murid baru kelas 1 SD. Dan saat itu saya sudah hendak lulus dari Sekolah Dasar untuk menuju ke tahap berikut nya yaitu Sekolah Menengah Pertama ( SMP ). Dan masa-masa SMP saya pun saya masuki dan lalui di sini saya tidak akan bercerita terlalu banyak saya di masa itu, karena mungkin memang saat itu saya kurang merasa nyaman dengan tempat saya menuntut ilmu saat itu.
            Singkat cerita lagi saya sudah masuk masa Sekolah Menengah Atas ( SMA ). Di masa ini kata orang masa yang paling indah dan banyak meninggalkan kenangan. Kelas 10 SMA pun saya lalui sudah dan beranjak naik ke kelas 11. Ternyata di sini lah masa yang menentukan cita-cita kita karena di kelas 11 saat itu lah kita di tuntut untuk menentukan jurusan kita hendak kemana apakah IPA/IPS. Dan tanpa ragu saya pun memilih jurusan IPS karena saya lebih suka dengan ilmu sosial di bandingkan dengan ilmu sains. Ada lagi alasan saat itu yang “katanya” kalo IPS lebih mudah dari IPA hehehe. Tapi apa pun itu saya sudah memutuskan untuk masuk ke IPS.
            Pada suatu ketika saya menjadi teringat masa-masa Sekolah Dasar saya dulu. Dan saya pun ingat akan cita-cita menjadi pilot saya. Entah kenapa saat itu saya malah kembali ke masa anak-anak lagi, di mana saya kembali memikirkan tentang masa depan. Mungkin kali ini agak lebih serius ya bila di bandingkan dengan masa anak-anak dahulu. Kembali bingun pun menjalar pikiran saya “hendak jadi apakah saya kelak ?”, pikir saya dalam hati. Semakin saya menjalani masa-masa remaja kelas 11 SMA saya semakin agak tertarik dengan ilmu sosial, seperti kehidupan sosial di negeri ini, kelangsungan hukum di negeri ini, sampai kehidupan politik di negeri ini. Namun saya masih belum bisa mendeskripsikan secara detail bila di tanya saya mau jadi apa ?.
            Tak terasa saya pada saat itu pun hendak lulus dari masa SMA, di sini kembali kebingungan menjalar pikiran saya. “mau dilanjutkan kemana kah pendidikan saya ini ?”. apabila saya melihat keadaan ekonomi keluarga saya, saya pribadi sudah ingin membantu mereka dalam mencari uang. Akan tetapi mereka juga lah yang terus mendorong saya untuk teruskan pendidikan dan belajarlah. Dan saya pun melanjukan pendidikan saya ke sebuah universitas swasta. Mengambil fakultas ekonomi jurusan manajemen membuat saya kembali bingung memikirkan masa depan saya. Akan tetapi di tengah ke bingungan tersebut saya tetap dan terus menjalani kegiatan kuliah saya seperti biasa nya. Hingga saat ini saya sudah masuk masa semester 5. Ini berarti semakin dekat menjelang kelulusan dan kemudian dunia kerja.
            Kerja ? kembali lagi itu yang masih saya pikirkan akan kemanakah saya nantinya. Pada dasar nya kita memang boleh saja memiliki cita-cita dan mimpi pada saat kecil dulu. Akan tetapi seiring dangan waktu cita-cita masa anak-anak itu kini tinggal cerita, dan akan selalu membuat saya tersenyum bila mengingat nya. Setidak nya itu lah ysng saya alami di dalam hidup saya dan mungkin juga di kebanyakan orang pasti pernah mengalami hal yang sama.
            Dan sekarang saya mulai dan masih menjalani aktifitas saya sebagai mahasiswa. Tentu masih dengan rasa bingung dengan masa depan saya sendiri. Akan tetapi seperti perkataan orang bijak di luar sana, yaitu jalani saja lah hidupmu persoalan masa depan nanti akan tiba dengan sendirinya. Hidup memang bukan hanya untuk hari ini tapi juga untuk hari-hari yang akan datang. Kita tetap di tuntut untuk bisa menjalani nya dengan baik.
            Pada dasar nya apa pun dan jadi apa pun kelak saya nanti satu tujuan dan keinginan saya yaitu adalah untuk membahagiakan kedua orang tua dan seluruh kakak-kakak kandung saya terlebih dahulu. Baru di kemudian hari saya memikirkan untuk diri sendiri. Karena bagi saya mereka lah semua yang sangat berperan dalam hidup saya selama ini. Dan saya pun hanya ingin membalas kebaikan dan jasa-jasa mereka dengan membuat dan membahagiakan mereka semua, amin ya raballalamin ya allah...
            Sebagai penutup sebuah perkataan ini entah dari mana saya mengutip nya yaitu sebuah perkataan yang membuat saya tersadarkan akan cita-cita dan masa depan. Cita-cita dan masa depan yang menentukan adalah diri kita senidiri bukan orang tua, saudara, teman, atapun pacar. Demikian lah cerita saya dalam aktifitas saya tetap berdoa untuk kehidupan masa depan saya. Sukses dan sehat selalu.... amin......

MUHAMMAD YUSUF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar