Tentu
kita semua hidup di dunia berawal dari bayi, menuju ke masa batita, kemudian
balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua. Di antara masa-masa tersebut, kata
orang kebanyakan masa-masa remaja adalah masa-masa yang paling asik dan tidak
mau di lewati dengan begitu saja. Akan tetapi sadarkah kita bahwa sebenarnya
ada masa di mana kita memulai dan menanamkan dalam diri kita sebuah cita-cita
dan harapan kita untuk kehidupan kita di kemudian hari, masa itu adalah masa di
mana kita masih berada di masa anak-anak. Mungkin lebih tepatnya saat kita
berada di Taman Kanak-kanak ( TK ) atau pun Sekolah Dasar ( SD ).
Saya sendiri sempat mengalami
masa-masa tersebut, tepatnya saat saya sudah duduk di kelas 1 SD, mungkin agak
telat menanamkan cita-cita di waktu itu bila kita bandingan dengan masa saat
ini. Di mana anak-anak saat ini sudah banyak yang mulai mempunyai cita-cita,
mimpi, dan harapan mulai saat mereka berada di TK. Namun ini sekarang mungkin
agak berbeda dengan masa dahulu. Kembali ke masa saya saat kelas 1 SD, saat itu
saya masih ingat betul di mana ada hari perkenalan setiap murid di haruskan
memperkenalkan diri mereka satu per satu maju ke depan sekaligus dengan
menyebutkan apa yang menjadi cita-cita mereka.
Seiring berjalan nya waktu satu per
satu murid mulai maju dan memperkenalkan diri mereka dengan lantang dan tak
lupa dengan cita-cita mereka. Agak sedikit lucu dan jenaka nya apabila saya
mengingat kembali masa-masa itu. Di antara sekian banyak murid yang sudah maju
ke depan saya mendengarkan berbagai macam cita-cita mereka. Di mulai ada yang
ingin menjadi guru, polisi, tentara, dokter, atlet, pilot, pelaut, bahkan yang
paling tinggi yaitu menjadi seorang presiden. Tentu tidak ada salahnya kan kita
bermimpi dengan cita-cita kita masing-masing dan kita menikmati hal tersebut
dengan senang dan asik saja, yaa.. sebagaimana anak-anak pada waktu masa itu
lah yang selalu gembira, senang, dan riang.
Akhir nya tiba juga saat giliran
saya yang maju ke depan untuk memperkenalkan diri saya. Mulai dari nama “hey
nama saya muhammad yusuf, kalian bisa memanggil saya cukup dengan yusuf”, ucap
saya ketika itu. Kemudian guru kelas saya langsung melontarkan sebuah
pertanyaanke saya “oh iya yusuf kelak ketika kamu sudah besar, apa cita-cita mu
nak ?”, tanya sang guru kepada saya. Jujur saat itu saya agak gugup, grogi, dan
bingung sendiri. Karena saya sendiri pada saat itu belum terpikirkan akan hal
tersebut. Namun di tengah-tengah kw bingungan saya saat itu, sacara spontan
mulut saya berucap “saya ingin menjadi pilot bu”, ucap saya dengan suara yang
agak pelan. “oh.. bagus dong jadi ibu bisa numpang naik pesawat kamu nanti ya”,
canda sang ibu guru ketika itu.
Dan singkat cerita hari demi hari
pun berlalu, dan tanpa tersadar kan waktu berjalan begitu cepat. Tak terasa
perasaan baru kemarin saya mempernalkan diri sebagai murid baru kelas 1 SD. Dan
saat itu saya sudah hendak lulus dari Sekolah Dasar untuk menuju ke tahap
berikut nya yaitu Sekolah Menengah Pertama ( SMP ). Dan masa-masa SMP saya pun
saya masuki dan lalui di sini saya tidak akan bercerita terlalu banyak saya di
masa itu, karena mungkin memang saat itu saya kurang merasa nyaman dengan
tempat saya menuntut ilmu saat itu.
Singkat cerita lagi saya sudah masuk
masa Sekolah Menengah Atas ( SMA ). Di masa ini kata orang masa yang paling
indah dan banyak meninggalkan kenangan. Kelas 10 SMA pun saya lalui sudah dan
beranjak naik ke kelas 11. Ternyata di sini lah masa yang menentukan cita-cita
kita karena di kelas 11 saat itu lah kita di tuntut untuk menentukan jurusan
kita hendak kemana apakah IPA/IPS. Dan tanpa ragu saya pun memilih jurusan IPS
karena saya lebih suka dengan ilmu sosial di bandingkan dengan ilmu sains. Ada
lagi alasan saat itu yang “katanya” kalo IPS lebih mudah dari IPA hehehe. Tapi
apa pun itu saya sudah memutuskan untuk masuk ke IPS.
Pada suatu ketika saya menjadi
teringat masa-masa Sekolah Dasar saya dulu. Dan saya pun ingat akan cita-cita
menjadi pilot saya. Entah kenapa saat itu saya malah kembali ke masa anak-anak
lagi, di mana saya kembali memikirkan tentang masa depan. Mungkin kali ini agak
lebih serius ya bila di bandingkan dengan masa anak-anak dahulu. Kembali bingun
pun menjalar pikiran saya “hendak jadi apakah saya kelak ?”, pikir saya dalam
hati. Semakin saya menjalani masa-masa remaja kelas 11 SMA saya semakin agak
tertarik dengan ilmu sosial, seperti kehidupan sosial di negeri ini,
kelangsungan hukum di negeri ini, sampai kehidupan politik di negeri ini. Namun
saya masih belum bisa mendeskripsikan secara detail bila di tanya saya mau jadi
apa ?.
Tak terasa saya pada saat itu pun
hendak lulus dari masa SMA, di sini kembali kebingungan menjalar pikiran saya.
“mau dilanjutkan kemana kah pendidikan saya ini ?”. apabila saya melihat
keadaan ekonomi keluarga saya, saya pribadi sudah ingin membantu mereka dalam
mencari uang. Akan tetapi mereka juga lah yang terus mendorong saya untuk
teruskan pendidikan dan belajarlah. Dan saya pun melanjukan pendidikan saya ke
sebuah universitas swasta. Mengambil fakultas ekonomi jurusan manajemen membuat
saya kembali bingung memikirkan masa depan saya. Akan tetapi di tengah ke
bingungan tersebut saya tetap dan terus menjalani kegiatan kuliah saya seperti
biasa nya. Hingga saat ini saya sudah masuk masa semester 5. Ini berarti
semakin dekat menjelang kelulusan dan kemudian dunia kerja.
Kerja ? kembali lagi itu yang masih
saya pikirkan akan kemanakah saya nantinya. Pada dasar nya kita memang boleh
saja memiliki cita-cita dan mimpi pada saat kecil dulu. Akan tetapi seiring
dangan waktu cita-cita masa anak-anak itu kini tinggal cerita, dan akan selalu
membuat saya tersenyum bila mengingat nya. Setidak nya itu lah ysng saya alami
di dalam hidup saya dan mungkin juga di kebanyakan orang pasti pernah mengalami
hal yang sama.
Dan sekarang saya mulai dan masih menjalani
aktifitas saya sebagai mahasiswa. Tentu masih dengan rasa bingung dengan masa
depan saya sendiri. Akan tetapi seperti perkataan orang bijak di luar sana,
yaitu jalani saja lah hidupmu persoalan
masa depan nanti akan tiba dengan sendirinya. Hidup memang bukan hanya
untuk hari ini tapi juga untuk hari-hari yang akan datang. Kita tetap di tuntut
untuk bisa menjalani nya dengan baik.
Pada dasar nya apa pun dan jadi apa
pun kelak saya nanti satu tujuan dan keinginan saya yaitu adalah untuk membahagiakan kedua orang tua dan
seluruh kakak-kakak kandung saya terlebih dahulu. Baru di kemudian hari
saya memikirkan untuk diri sendiri. Karena bagi saya mereka lah semua yang
sangat berperan dalam hidup saya selama ini. Dan saya pun hanya ingin membalas
kebaikan dan jasa-jasa mereka dengan membuat dan membahagiakan mereka semua,
amin ya raballalamin ya allah...
Sebagai penutup sebuah perkataan ini
entah dari mana saya mengutip nya yaitu sebuah perkataan yang membuat saya
tersadarkan akan cita-cita dan masa depan. Cita-cita
dan masa depan yang menentukan adalah diri kita senidiri bukan orang tua,
saudara, teman, atapun pacar. Demikian lah cerita saya dalam aktifitas saya
tetap berdoa untuk kehidupan masa depan saya. Sukses dan sehat selalu....
amin......
MUHAMMAD YUSUF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar