Senin, 13 Januari 2014

Jakarta ibu (dan) kota ku..



17 agustus 1945 soekarno dan muhammad hatta memproklamasikan kemerdekaan indonesia di jakarta yang sekaligus menjadikan jakarta sebagai ibu kota negara ini. Sebagai orang asli jakarta atau biasa di sebut orang betawi, saya merasa bangga karena kota ini di jadikan ibu kota dan pusat pemerintahan negara ini. Seperti semua nya segala sesuatu tentu mempunyai dampak dari itu semua.
Apa dampak yang terjadi dengan jakarta sebagai ibu kota negara, dan pusat pemerintahan, serta juga pusat perekonomian negara ini ? tentu beban yang sangat berat di pikul kota kelahiran saya ini. Coba liat jakarta jadi padat, sesak, banjir, macet, dan kriminalitas yang tinggi. Tentu memang kita tidak bisa menggeneralisasikan itu semua sebagai akibat dari jakarta sebagai ibu kota. Tapi saya teringat cerita orang tua saya bahwa jakarta di tempo dulu itu sangat lah berbeda dengan sekarang.
Mereka bercerita bahwa dulu jakarta kota yang masih teduh dan adem untuk di hirup udara nya. Perbedaan kontras yang sangat terjadi saat ini. Dimana jakarta sudah di kotori oleh polusi-polusi udara dari pabrik-pabrik yang berdiri di kota ini. Saya pribadi menganggap dan merasa sedih melihat jakarta saat ini. Sebagai orang betawi saat ini bisa di lihat bahwa mereka (anak betawi) banyak yang terpinggirkan di kota kelahiran nya sendiri. Mereka sampai menepi ke kota-kota satelit ibu kota yaitu seperti bekasi, depok, dan tanggerang.
Semua itu terjadi akibat tanah jakarta yang sebelum nya mereka miliki, sudah di alih pemilikan kepada para pemegang modal ( capital). Demi membangun sebuah industri dan keuntungan secara ekonomi. Banyak orang yang ketika berbicara tentang asal kampung halaman nya masing-masing meraka bercerita bahwa kampung halaman mereka itu sejuk, asri, dan teduh. Tentu ini semua yang sangat sulit dan hampir mustahil kita temukan di jakarta.
Jakarta ini asal saya, kampung saya, sudah ‘rusak’ oleh tangan-tangan yang lebih menggilai tentang faktor ekonomi dan keuntungan yang mayoritas malah di kuasai oleh putra daerah lain bahkan luar negeri. Semua ‘mengacak-acak’ kota ini dengan tujuan materi yang memang sebagai manusia kita membutuhkan materi, tetapi sadarlah bahwa kalian semua telah merusak kampung halaman kami.
Saya pernah mendengar tentang wacana pemindahan ibu kota negara ini. Menurut saya itu ide yang baik dan bermanfaat bagi banyak kelompok. Jakarta akan tidak begitu menanggung beban yang berat, mengingat saat ini jakarta adalah pusat pemerintahan dan pusat perekonomian negara ini. Bisa di bilang jakarta saat ini sudah seperti pasar tradisional menjelang hari raya idul fitri, dimana banyak sekali pengunjung yang datang.
Macet, banjir seolah menjadi masalah klasik kota ini. Pemerintah disni pemprov DKI sudah melakukan berbagai cara dan upaya guna mengatasi masalah ini. Akan tetapi terasa mustahil rasanya bila tidak di iringi dengan pembagian ‘tugas’ kepada kota-kota lain selain jakarta yang sudah sungguh padat ini. Misalnya oke ibu kota tetap di jakarta, akan tetapi coba pindah kan lah pusat perekonomian negara ini ke kota-kota lain yang ada di indonesia. Ini akan mengurangi masalah yang terjadi di jakarta saat ini.
Dan atau pun sebaliknya pindahkan ibu kota dan pusat pemerintahaan ke kota lain. Walaupun saya belum pernah merasakan dan melihat jakarta di tempo dulu akan tetapi saya percaya bahwa jakarta yang dulu adalah jakarta yang indah. Saya mencintai kota ini, negara ini, dan bangsa ini. Semua persoalan bisa dan akan teratasi apabila kita bersama-sama berfikir sebagai manusia yang ingin memanusiakan manusia banyak.
Gue anak jakarte yang ingin membangun kota ini menjadi kota yang layak bagi rakyatnye..


MUHAMMAD  YUSUF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar