17
agustus 1945 soekarno dan muhammad hatta memproklamasikan kemerdekaan indonesia
di jakarta yang sekaligus menjadikan jakarta sebagai ibu kota negara ini.
Sebagai orang asli jakarta atau biasa di sebut orang betawi, saya merasa bangga
karena kota ini di jadikan ibu kota dan pusat pemerintahan negara ini. Seperti
semua nya segala sesuatu tentu mempunyai dampak dari itu semua.
Apa
dampak yang terjadi dengan jakarta sebagai ibu kota negara, dan pusat
pemerintahan, serta juga pusat perekonomian negara ini ? tentu beban yang
sangat berat di pikul kota kelahiran saya ini. Coba liat jakarta jadi padat,
sesak, banjir, macet, dan kriminalitas yang tinggi. Tentu memang kita tidak
bisa menggeneralisasikan itu semua sebagai akibat dari jakarta sebagai ibu
kota. Tapi saya teringat cerita orang tua saya bahwa jakarta di tempo dulu itu
sangat lah berbeda dengan sekarang.
Mereka
bercerita bahwa dulu jakarta kota yang masih teduh dan adem untuk di hirup
udara nya. Perbedaan kontras yang sangat terjadi saat ini. Dimana jakarta sudah
di kotori oleh polusi-polusi udara dari pabrik-pabrik yang berdiri di kota ini.
Saya pribadi menganggap dan merasa sedih melihat jakarta saat ini. Sebagai
orang betawi saat ini bisa di lihat bahwa mereka (anak betawi) banyak yang
terpinggirkan di kota kelahiran nya sendiri. Mereka sampai menepi ke kota-kota
satelit ibu kota yaitu seperti bekasi, depok, dan tanggerang.
Semua
itu terjadi akibat tanah jakarta yang sebelum nya mereka miliki, sudah di alih
pemilikan kepada para pemegang modal ( capital). Demi membangun sebuah industri
dan keuntungan secara ekonomi. Banyak orang yang ketika berbicara tentang asal
kampung halaman nya masing-masing meraka bercerita bahwa kampung halaman mereka
itu sejuk, asri, dan teduh. Tentu ini semua yang sangat sulit dan hampir
mustahil kita temukan di jakarta.
Jakarta
ini asal saya, kampung saya, sudah ‘rusak’ oleh tangan-tangan yang lebih
menggilai tentang faktor ekonomi dan keuntungan yang mayoritas malah di kuasai
oleh putra daerah lain bahkan luar negeri. Semua ‘mengacak-acak’ kota ini
dengan tujuan materi yang memang sebagai manusia kita membutuhkan materi,
tetapi sadarlah bahwa kalian semua telah merusak kampung halaman kami.
Saya
pernah mendengar tentang wacana pemindahan ibu kota negara ini. Menurut saya
itu ide yang baik dan bermanfaat bagi banyak kelompok. Jakarta akan tidak
begitu menanggung beban yang berat, mengingat saat ini jakarta adalah pusat
pemerintahan dan pusat perekonomian negara ini. Bisa di bilang jakarta saat ini
sudah seperti pasar tradisional menjelang hari raya idul fitri, dimana banyak
sekali pengunjung yang datang.
Macet,
banjir seolah menjadi masalah klasik kota ini. Pemerintah disni pemprov DKI
sudah melakukan berbagai cara dan upaya guna mengatasi masalah ini. Akan tetapi
terasa mustahil rasanya bila tidak di iringi dengan pembagian ‘tugas’ kepada
kota-kota lain selain jakarta yang sudah sungguh padat ini. Misalnya oke ibu
kota tetap di jakarta, akan tetapi coba pindah kan lah pusat perekonomian
negara ini ke kota-kota lain yang ada di indonesia. Ini akan mengurangi masalah
yang terjadi di jakarta saat ini.
Dan
atau pun sebaliknya pindahkan ibu kota dan pusat pemerintahaan ke kota lain.
Walaupun saya belum pernah merasakan dan melihat jakarta di tempo dulu akan tetapi
saya percaya bahwa jakarta yang dulu adalah jakarta yang indah. Saya mencintai
kota ini, negara ini, dan bangsa ini. Semua persoalan bisa dan akan teratasi
apabila kita bersama-sama berfikir sebagai manusia yang ingin memanusiakan
manusia banyak.
Gue
anak jakarte yang ingin membangun kota ini menjadi kota yang layak bagi
rakyatnye..
MUHAMMAD
YUSUF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar