"Dalam beberapa kasus, kekerasan ini tidak terjadi secara mendadak. Ada proses panjang juga. Sekarang ini kekerasan seolah muncul bersamaan. Apakah ada settingan itu bisa saja terjadi, juga manuver politik," ujar pengamat intelijen, Wawan Purwanto, dalam percakapan dengan detikcom, Selasa (3/1/2012).
Pembakaran rumah dinas Bupati Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, beberapa waktu lalu menurut Wawan terjadi karena tidak siapnya salah satu pihak menerima kekalahan. Kebebasan dipegang tanpa memegang aturan di sisi lainnya. Hal ini sangat disayangkan. Peristiwa ini menunjukkan masih diperlukan proses pendewasaan.
"Kalau tidak berkenan akan sesuatu, sebaiknya menempuh jalur hukum dan bukan menggelar 'pengadilan' sendiri," sambungnya.
Terkait dengan pembakaran rumah warga Syiah di Sampang, Madura, lanjutnya, bisa jadi karena ada yang sengaja men-setting. Namun dia enggan mengungkapkan siapa orang yang men-setting. "Bisa jadi karena settingan, ada yang ingin membenturkan. Seperti dulu kasus Ahmadiyah. SARA memang paling mudah diangkat," tambahnya.
Untuk kasus semacam ini, Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor Pakem) diminta lebih jeli untuk mengatasinya. Apalagi jika sudah muncul korban, sangat mungkin akan ada aksi balas dendam.
"Perlu digunakan kearifan lokal. Jangan lupakan ideologi asli bangsa Indonesia yang sifatnya lebih toleran. Kalau ada indikasi perpecahan antar aliran keagamaan, maka perlu diupayakan dialog," katanya.
"Kalau ada yang merasa yang satu benar dan yang lain salah, maka adanya hitam putih. Sehingga akhirnya yang muncul adalah tindakan anarkis. Yang seperti ini perlu dijembatani, perlu dialog," tuturnya.
Wawan mengingatkan sejarah bisa berulang. Pun sejarah kekerasan yang terjadi di Tanah Air. Karena itu peristiwa-peristiwa semacam itu harus dijadikan pembelajaran agar bisa diambil jalan keluar yang memuaskan masing-masing pihak.
Kekerasan berupa kasus penembakan belum lama terjadi pada Minggu (1/1/2012) sekitar pukul 21.30 WIB, di Desa Sereuke, Kecamatan Langkahan, Aceh Utara. Penembakan ini menewaskan Suryadi (39) dan melukai seorang warga bernama Edy (32).
Sehari sebelumnya, peristiwa serupa juga terjadi di Bireuen yang menewaskan tiga pekerja galian kabel Telkom dan di Banda Aceh menewaskan seorang penjaga toko boneka bernama Wagino
sumber : http://news.detik.com/read/2012/01/03/103122/1805240/10/manuver-politik-salah-satu-pemicu-maraknya-kekerasan?nd992203605
Tidak ada komentar:
Posting Komentar