Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mengatakan bahwa jangan
sampai Pancasila hanya menjadi dogma. Pancasila harus dipahami secara
menyeluruh, baik azas maupun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,
agar tidak salah dalam implementasi.
"Jangan sampai menjadi
dogma, padahal Pancasila ini yang tercantum dalam Pembukaan Undang
Undang Dasar 1945 harusnya kita pahami," kata Marzuki Alie, usai upacara
peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang
Buaya, Jakarta, Sabtu, 1 Oktober 2011.
Terutama, Marzuki
menyoroti, pemahaman demokrasi yang dianggap sebebasnya sebagai
pandangan yang keliru. Karena Pancasila itu ada dalam pembukaan sehingga
batang tubuh itu harus sesuai dengan preambule-nya.
"Demokrasi
nggak bisa sebebas-bebasnya, kita harus tetap bermusyawarah. Orang
gampang memfitnah dan menghakimi orang lain, itu di mana nilai-nilai
ketuhanannya, itu harus sinkron," kata dia.
Senada dengan Ketua
DPR, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, Pancasila
adalah dasar dan ideologi bangsa. Untuk itu tugas rakyat Indonesia
adalah melaksanakan Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya.
"Berkali-kali Pancasila ini sudah teruji. Kalau kita
lengah sedikit saja, maka akan terkikis, maka setiap tahun kita
perbaharui ikrar ini," kata Menbudpar.
Jero melanjutkan, jika
nilai-nilai Pancasila ini dikawal dan dilaksanakan dengan baik, maka
hal-hal yang tidak baik tidak akan terjadi. "Misalnya sila keempat,
kalau ada apa-apa maka bermusyawarahlah, karena kita ini satu bangsa,"
kata Jero Wacik.
Kemudian, Jero Wacik mencontohkan, sila pertama
yaitu "Ketuhanan yang Maha Esa", harus diajarkan pada generasi penerus
dan seluruh masyarakat agar memahami perbedaan umat beragama.
"Kita
harus ajarkan pada anak-anak kita, masyarakat kita, bahwa semua umat
beragama diberi kebebasan untuk melaksanakan ajaran agamanya dan
menghormati umat lain. Ini yang hakiki, sehingga ketika dewasa itu tetap
terbawa," kata dia.
Sebelumnya, upacara peringatan hari
Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2011 dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono selaku inspektur upacara. Presiden dan Ibu Negara serta Wakil
Presiden beserta istri tiba pukul 07.55 di lokasi yaitu di Monumen
Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Peserta yang hadir
dalam upacara adalah seluruh jajaran kabinet Indonesia Bersatu jilid II,
Kepala Polri, Panglima TNI, pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat,
pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat, pimpinan Dewan Perwakilan Daerah,
pimpinan lembaga tinggi negara, dan perwakilan negara sahabat.
sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/251760-ketua-dpr--pancasila-jangan-hanya-dogma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar