Senin, 11 Juni 2012

" Pancasila Jangan Hanya Dogma"

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie mengatakan bahwa jangan sampai Pancasila hanya menjadi dogma. Pancasila harus dipahami secara menyeluruh, baik azas maupun nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, agar tidak salah dalam implementasi.

"Jangan sampai menjadi dogma, padahal Pancasila ini yang tercantum dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 harusnya kita pahami," kata Marzuki Alie, usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Sabtu, 1 Oktober 2011.

Terutama, Marzuki menyoroti, pemahaman demokrasi yang dianggap sebebasnya sebagai pandangan yang keliru. Karena Pancasila itu ada dalam pembukaan sehingga batang tubuh itu harus sesuai dengan preambule-nya.

"Demokrasi nggak bisa sebebas-bebasnya, kita harus tetap bermusyawarah. Orang gampang memfitnah dan menghakimi orang lain, itu di mana nilai-nilai ketuhanannya, itu harus sinkron," kata dia.

Senada dengan Ketua DPR, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan, Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa. Untuk itu tugas rakyat Indonesia adalah melaksanakan Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

"Berkali-kali Pancasila ini sudah teruji. Kalau kita lengah sedikit saja, maka akan terkikis, maka setiap tahun kita perbaharui ikrar ini," kata Menbudpar.

Jero melanjutkan, jika nilai-nilai Pancasila ini dikawal dan dilaksanakan dengan baik, maka hal-hal yang tidak baik tidak akan terjadi. "Misalnya sila keempat, kalau ada apa-apa maka bermusyawarahlah, karena kita ini satu bangsa," kata Jero Wacik.

Kemudian, Jero Wacik mencontohkan, sila pertama yaitu "Ketuhanan yang Maha Esa", harus diajarkan pada generasi penerus dan seluruh masyarakat agar memahami perbedaan umat beragama.

"Kita harus ajarkan pada anak-anak kita, masyarakat kita, bahwa semua umat beragama diberi kebebasan untuk melaksanakan ajaran agamanya dan menghormati umat lain. Ini yang hakiki, sehingga ketika dewasa itu tetap terbawa," kata dia.

Sebelumnya, upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2011 dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku inspektur upacara. Presiden dan Ibu Negara serta Wakil Presiden beserta istri tiba pukul 07.55 di lokasi yaitu di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Peserta yang hadir dalam upacara adalah seluruh jajaran kabinet Indonesia Bersatu jilid II, Kepala Polri, Panglima TNI, pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat, pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat, pimpinan Dewan Perwakilan Daerah, pimpinan lembaga tinggi negara, dan perwakilan negara sahabat.

sumber :  http://nasional.vivanews.com/news/read/251760-ketua-dpr--pancasila-jangan-hanya-dogma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar